3 Jenis Kopi Indonesia Yang Banyak Di Cari Di Pasaran Dunia

3 Jenis Kopi Indonesia Yang Banyak Di Cari Di Pasaran Dunia

Indonesia bisa di bilang merupakan negara dengan penghasil kopi terbaik, bahkan dalam satu tahunnya Indonesia bisa memproduksi 600 ribu ton kopi dan sanggup menyuplai kebutuhan kopi dunia hingga tujuh persen. Menurut data yang di rilis kementerian Pertanian Indonesia, negara Indonesia menjadi produsen kopi terbesar dunia, setelah sebelumnya Brasil dan Kolombia.

Pemerintah mengungkapkan bahwa terdapat lebih dari 10 jenis kopi yang paling banyak di cari di pasaran International. Berikut ini kopi dari Indonesia yang banyak di kenal warga negara asing.

1. Kopi Arabika Gayo dari Sumatera

Kopi yang berasal dari ini memiliki tekstur yang cenderung lebih encer atau tidak terlalu pekat, tingkat keasaman kopi ini juga tidak berlebih atau seimbang. Kopi ini akan sangat cocok untuk kamu yang menyukai kopi dengan tingkat asam rendah.

Masyarakat Aceh setempat memiliki cara yang unik untuk menyajikan kopi ini. Bukan di seduh, namun kopi ini akan di rebus bersamaan dengan air dalam satu panci dan di biarkan hingga benar-benar mendidih, lalu di sajikan dalam satu cangkir gelas berisi susu dan gula.

2. Kopi Arabika kintamani dari Bali

Kopi kintamani merupakan salah satu kopi yang paling banyak di konsumsi oleh warga negara asing seperti Jepang, Eropa, dan Arab. Kopi ini memang sengaja di ekspor ke tiga negara tersebut. Kopi ini memiliki citarasa yang unik karena di dominasi oleh rasa asam citrus segar dan memiliki aroma wangi seperti bunga, dengan tekstur kopi yang tidak kental serta tingkat asam yang sedang.

3. Kopi Arabika Toraja

Jepang dan Amerika merupakan dua negara yang menjadi tujuan utama dari ekspor kopi Toraja, Karena kopi ini memiliki karakteristik yang unik, sesuai dengan cara  dan kebiasaan minum kopi orang di sana. Kopi Toraja memiliki kelebihan yaitu tidak menyisakan after taste pahit yang menurut sebgaian orang itu akan sangat mengganggu.

Sensasi pahit dari biji kopi biasanya cenderung hanya terasa di awal tegukkan saja dan akan hilang pada akhir-akhir. Kopi Toraja dan jenis kopi lainnya yang ada di Sulawesi cenderung memiliki rasa yang lebih cenderung seperti rasa tanah hutan dengan tingkat asam yang rendah.